Hubungan Sehat Antara Anak Dan Televisi
a
Menurut sejumlah penelitian, saat usia anak-anak bertambah, banyak waktu yang terbuang akibat terlalu menonton televisi. Dampak lainnya, membuat ank kehilangan banyak kegiatan lainnya seperti berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, bermain dengan teman-teman, dan menghabiskan waktu bwersam keluarga.
Diusia yang belia, keinginan tahuan anak makin besar. Dia seperti menemukan dunia baru yang menarik untuk ditelusuri. Maklum, secara alami anak selalu ingin meningkatkan daya eksplorasinya dalam bentuk apapun. Sikecil pun dengan cepat meniru apa yang didapati dari temuan barunya itu. Salah satunya berasal dari si kotak ajaib alias televisi.
Di zaman modern dan canggih seperti sekarang, telivisi tentu menjadi jawaban bagi kebutuhan akan hiburan dan informasi yang aktual disetiap rumah tangga, namun dibalik segudang manfaatnya, televisi bisa memberikan dampak kurang baik khususnya pada perkembangan balita dan anak.
Dengan hadirnya variasi tontonan televise, peluang anak Anda untuk melihat informasi yang sebenarnyta belum layak untuk ia tonton sangat besar. Sebut saja, tontonan yang menayangkan aksi kekerasan, seksualitas, merokok, minum alkahol, dan takhayul, yang dapat memberikan pengaruh negative bagi perkembangan psikologi serta emosional. Sayangnya seperti di lansir situs web fact monster, anak-anak berusia enam tahun dan dibawahnya cenderung menghabiskan banyak waktu didepan televisi atau layar computer setara dengan jumlah waktu mereka beraktivitas di luar ruangan.
Tidak mengherankan bila terdapat penelitian yang menyimpulkan bahwa, anak-anak Amerika telah menyaksikan 200 ribu aksi kekerasan di televiie hingga usia 18 tahun. Masih berhubungan dengan fakta tersebut, terdapat pula penelitian dari Stanford University, Amerika Serikat, yang menyimpulkan bahwa anak-anak dengan jam menonton televisi yang telah dikurangi, perilaku agresifnya cenderung berkurang hingga 50 persen.
Menyadari hal itu, pihak pengelola stasiun televisi pun memberikan rating disetiap program yang ditayangkan, apakah layak ditonton anak-anak, memerlukan bimbingan orangtua atau hanya untuk konsumsi dewasa. Namun, tentu saja, pengawasan dan bimbingan orangtua yang amat menentukan cara menonton si anak. Selain itu, mereka harus pandai-pandai memilih program televisi yang baik dan mendidik anaknya agar kenyamanan menonton dapat terjamin. Diharapkan, akhirnya dapat tercipta hubungan sehat antara anak dan televisi.